1) H Cholid Makarim (alm)
H Cholid Makarim adalah putra ketiga dari Bapak Awad bin Muhammad Makarim. Beliau adalah salah penggagas berdirinya Yayasan Awad Makarim. Cita-cita mendirikan yayasan ini telah muncul sejak tahun 1979.
H Cholid Makarim merupakan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor periode 1967-1971. Sebelum mondok, beliau menempuh pendidikan di SDN Cukir II, dan SMP Negeri 1 Jombang.
Ayah beliau, merupakan salah satu pedagang besar di wilayah Jombang selatan, khususnya di kawasan Cukir. Hingga pada tahun 1971, sepulang dari menuntut ilmu di Gontor, beliau mengelola bisnis perdagangan berupa Toko Family yang berada di pertigaan Cukir.
Tahun 1974, H Cholid Makarim menikah dengan Hj Ida Tauhida. Beliau dikarunia empat anak. Di antaranya 3 putra dan 1 putri, yakni H Alexander Fahd Makarim, H Nauval Firdaus Makarim, Hj Hilda Rochmah Makarim, dan H Awad Fahmi Makarim.
Sekitar tahun 1978, H Cholid Makarim memulai usaha di dunia pertanian tebu dan pergulaan. Bermodal pesan gurunya, KH Zarkasyi yakni “Jadilah kamu yang terbaik di bidangmu!”. Pesan inilah yang dijalaninya sepenuh hati dan jiwa.
Keinginan menjadi petani tebu yang sukses, terus beliau lakoni. Dimulai dengan menyewa lahan, bahkan harus rela berutang modal ke bank. Untuk kisaran tahun tersebut, utang beliau tidaklah sedikit, karena setara dengan harga 3,5 kg emas.
Meski dalam kondisi terjepit seperti itu, beliau yakin dengan usaha yang ulet dan rajin berdoa, maka akan membuahkan hasil terbaik. Hingga pada akhirnya beliau mampu melunasi seluruh utang di bank dan berhasil menjadi petani tebu sukses.
Tahun 1999, saat era reformasi bergulir, H Cholid Makarim terpilih menjadi anggota DPRD Jombang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang didirikan almarhum KH Abdurrahaman Wahid (Gus Dur).
Padatnya aktivitas sebagai anggota legislatif, bukan berarti beliau berhenti memikirkan nasib sesama petani tebu. Apalagi kondisi pertebuan dan pergulaan di era reformasi saat itu mengalami pelbagai policy (kebijakan). Alhasil, beliau pun mengajak sejumlah rekan-rekannya mendirikan Assosiasi Petani Tebu Rakyat. Sebuah wadah yang bercita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu dan meningkatkan budidaya tebu.
2) H Fauzie Makarim (alm)
H Fauzie Makarim merupakan kakak pertama H Cholid Makarim. Beliau juga merupakan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, lulusan tahun 1965. Sebelunya, beliau menempuh pendidikan di SR (sekarang SDN) Cukir.
Setelah lulus mondok, beliau meraih gelar Sarjana Muda di UNHASY Tebuireng. Sarjana strata 1 di IAIN (sekarang UIN) Sunan Ampel Surabaya dan Sarjana strata 2 di UNHASY (dulu IKAHA) Tebuireng.
Sebagai mahasiswa, beliau juga aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan dan organisasi massa (Ormas). Beliau pernah menjabat sebagai Ketua I PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Cabang Jombang, Ketua KAMMI/ KAPPI Cabang Jombang, Ketua Ikatan Alumni Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Jombang, dan Pengurus Bidang Pembinaan Generasi Muda Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Jombang.
Selain itu, KH Fauzie Makarim juga sempat aktif di dunia politik. Beliaun pernah menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai NU pada Pemilu 1972. Kemudian, menjadi Anggota DPRD Jombang periode 2009-2014 dari Partai Demokrat, dan menjadi Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat Jombang. Namun, jabatan sebagai anggota DPRD Jombang tidak sampai selesai masa periodeisasinya, karena beliau dipanggil kehadirat Allah SWT pada tahun 2012.
Dalam dunia pendidikan, KH Fauzie Makarim menjadi salah satu pendidik yang disegani di sejumlah lembaga pendidikan yang namanya sudah mentereng di lingkup Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng. Beliau juga pernah dipercaya sebagai Bendahara Umum Ponpes yang dirikan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari ini.
Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Madrasah Aliyah Perguruan Muallimat Cukir, Dosen Undar, Dosen IKAHA (sekarang UNHASY), Dekan Fakultas Tarbiyah IKAHA Tebuireng, Pembantu Rektor II IKAHA, Rektor IKAHA Tebuireng dua periode, dan Wakil Ketua Yayasan IKAHA Tebuireng. (*)
Beri Komentar